Menemukan Mood Menulis: Kisah Inspiratif dari Dunia Penulisan
Menemukan Mood Menulis: Kisah Inspiratif dari Dunia Penulisan
Menemukan Mood Untuk Menulis
Pernahkah kita merasa kesulitan menemukan mood untuk menulis? Saya juga pernah mengalaminya. Namun, kali ini saya ingin berbagi pengalaman menarik dari seorang penulis muda yang saya kagumi, Arry Rahmawan.
Saya pertama kali terpikat dengan tulisan-tulisannya yang inspiratif setelah berlangganan email dari blog Arry. Salah satu artikelnya yang paling menarik perhatian saya adalah tentang menciptakan mood dalam menulis.
Dalam artikel tersebut, Arry berbagi pemikirannya tentang bagaimana para penulis pemula seperti kita seringkali menyalahkan mood saat mengalami kemalasan dalam menulis. Dia mengutip kata-kata bijak dari Moh. Fauzil Adhim, yang mengatakan bahwa para pemalas menggunakan mood sebagai alasan untuk tidak bertindak, sementara para idealis mengendalikan mood untuk mengalahkan kemalasan.
Kutipan itu seperti menampar saya, karena saya juga sering kali menggunakan mood sebagai alasan untuk menunda-nunda menulis. Namun, berkat wawasan dari Arry, saya mulai menyadari bahwa mood sebenarnya adalah sesuatu yang bisa kita kendalikan, bukan sebuah situasi yang tidak terkendali.
Menurut Arry, untuk menciptakan mood menulis, kita perlu menyadari bahwa mood adalah hasil dari kondisi psikologis kita. Artinya, kita bisa menciptakan mood tersebut, bukan hanya menunggu datangnya secara alami.
Caranya
Salah satu cara yang dia bagikan adalah dengan memberi diri kita istirahat sejenak ketika merasa jenuh atau bosan dengan menulis. Saya pun mulai menerapkan saran tersebut dengan membaca buku atau browsing di internet untuk mengembalikan semangat menulis saya.
Selain itu, Arry juga menekankan pentingnya memiliki alasan yang kuat mengapa kita menulis. Misalnya, menulis untuk menyampaikan pesan atau mencapai tujuan tertentu dalam setiap tulisan kita.
Intinya, menurut Arry, kita tidak boleh lagi menyalahkan mood atau menunggu datangnya mood baru untuk menulis. Sebaliknya, kita harus aktif menciptakan mood tersebut dengan cara mengelola kondisi psikologis kita.
Jadi, sudah saatnya kita berhenti mengatakan, "Maaf, saya tidak mood untuk menulis," dan mulai mengambil kendali atas kreativitas kita. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga merasa mood berpengaruh pada produktivitas menulis Anda? Yuk, kita diskusikan di kolom komentar di bawah!
Ingin berkomunikasi dengan mas Ari? Follow saja @ArryRahmawan
Belum ada Komentar untuk "Menemukan Mood Menulis: Kisah Inspiratif dari Dunia Penulisan"
Posting Komentar